Mengatur Waktu untuk Beribadah

Tadi pagi (jum'at, 19/06) saya mengikuti pengajian di Mesjid Al Jami, yang dipimpin oleh KH. Husin Naparin, Lc. MA. Beliau adalah dosen saya sekaligus ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami yang ada di Banjarmasin.
Saya merasa sangat senang karena bisa mengikuti pengajian tersebut. Pengajian tersebut dilaksanakan setiap jum'at pagi, tepatnya sesudah sholat shubuh berjama'ah di mesjid tersebut.
Salah satu dari isi materi yang disampaikan beliau tadi pagi adalah tentang bagaimana cara kita membagi waktu untuk beribadah kepada Allah SWT. Beliau mengatakan bahwa apabila kita melaksanakan sholat, jangan hanya mengerjakan yang wajibnya saja, tapi juga harus melaksanakan yang sunnat-sunnat, seperti sholat sunnat rawatib, tahajjud, witir, dan lain-lain.
Kenapa kita harus menambah dengan yang sunnat-sunnat? Hal itu gunanya agar menutupi kekurangan yang ada pada yang wajib. Jadi, sholat yang kita kerjakan tidak menjadi 'bolong'.
Mengapa kita harus harus sholat setiap hari? Salah satu alasan yang diungkapkan beliau adalah untuk menjaga 'martabat kemanusiaan' kita. Karena apabila kita tidak melaksanakan sholat, maka tidak ada bedanya dengan hewan.
Dan salah satu alasan mengapa Allah mewajibkan kita melaksanakan sholat adalah karena Allah sangat mencintai kita sebagai hambanya. Dia tidak ingin kita seperti hewan yang tidak sholat. dan Dia ingin kita termasuk hamba-hambanya yang bertaqwa kepada-Nya.
Maka seharusnya kita sebagai orang muslim, kita harus meluangkan waktu kita untuk beribadah, seperti sholat, menuntut ilmu agama, dan sebagainya, jangan hanya bekerja dan terus bekerja sehingga mengabaikan waktu untuk beridabah kepada Allah SWT.
Sekarang banyak orang yang berpikir keras agar usahanya ataupun bisnisnya menjadi lebih maju. Tetapi sedikit sekali orang yang berpikir keras untuk akhiratnya.
Padahal 'bisnis akhirat' lebih menguntungkan. Karena apabila kita 'untung', maka kita akan untung untuk selama-lamanya. Tapi apabila kita 'untung' dalam 'bisnis dunia', belum tentu kita dapat menikmati hasil usaha kita tersebut untuk selamanya.
Sekarang banyak diajarkan bagaimana menggunakan 'otak kanan', tetapi hanya untuk kehidupan dunia saja, dan tetapi sedikit sekali diajarkan bagaimana cara menggunakan 'otak kanan' untuk kehidupan akhirat, seperti memperbanyak amal ibadah.
Apakah kita hidup hanya untuk mencari kekayaan di dunia saja? Tidak kan? Kita harus berusaha mencari bekal untuk hidup di akhirat kelak.
Banyak orang menggunakan waktunya untuk kehidupan di dunia, tetapi sedikit sekali orang yang menggunakan waktunya untuk kehidupan akhirat.
Janganlah kita mencari perhatian dari manusia, tetapi carilah perhatian dari Yang memiliki manusia, yaitu Allah Yang Maha Kuasa, yang memiliki segala yang ada.

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Mengatur Waktu untuk Beribadah"

Posting Komentar

Google

Followers